Kisah Nabi ilyas AS ~ Putra Gantiwarno
Selamat datang, terima kasih atas kunjungannya. Salam perdamaian

Kisah Nabi ilyas AS

(diambil dari - tribunpekanbaru.com) - Berikut Kisah Nabi Ilyas lengkap dari lahir sampai wafat diangkat ke langit seperti Nabi Isa dan dahwahnya kepada Bani Israil .

DalamKisah Nabi Ilyas lengkap dari lahir sampai wafat ini akan dipaparkan tentang kondisi Bani Israil yang ditimpa azab karena menyembah berhala.

Bani Israil masih saja menjadi pembangkang dan durhaka walau sudah diselamatkan oleh Nabi Ilyas hingga mereka mendapat azab untuk kedua kalinya.

Nabi Ilyas diutus oleh Allah SWT untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang membangkang karena menyembah berhala dan tidak mau menyembah Allah SWT sesuai ajaran Islam saat itu.

Nabi Ilyas berdakwah agar umatnya meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu menyembah berhala, namun Bani Israil tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas padahal Nabi Ilyas sudah berulang kali mengingatkan.

Bani Israil tidak peduli dengan ajakan yang disampaikan Nabi Ilyas, mereka tetap hidup berfoya-foya, bermewah-mewahan dan menghamburkan harta, bahkan terang-terangan menciptakan tuhan baru.

Mereka menyembah berhala yang terbuat dari emas dan diberi nama Ba’al. Ba’al dianggap oleh mereka sebagai tempat perlindungan, tempat meminta serta memohon pertolongan.

Kaumnya ini rela mendaki gunung demi memohon kepada Ba’al karena mereka menempatkan Ba’al di atas gunung Karmal, seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat (37: 123-13.

Nabi Ilyas khawatir kejadian dari kaum Bani Israil ini membuat Allah murka. Nabi Ilyas selalu mengingatkan agar umatnya terhindar dari kemusyrikan.

Sudah tiga tahun tidak ada hujan di lingkungan kaum Bani israil dan Nabi Ilyas pun mendapatkan wahyu dari Allah “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Bani Israil ini”.

Maka Nabi Ilyas pun mendatangi mereka tetapi mereka tetap saja membangkang dan malah mengatakan Nabi Ilyas si pengacau.

Nabi Ilyas pun menjawab “Saya bukan pengacau, justru kalianlah, mengapa menyembah berhala Ba’al? kalian telah melanggar perintah Allah SWT”.

Nabi Ilyas langsung berdoa kepada Allah SWT “Ya Allah hentikan musibah kekeringan ini”. Musibah pun berhenti dan Allah menurunkan hujan kepada Bani Israil.

Berhari-hari kaum Bani Israil hidup bahagia karena mendapatkan anugerah hujan setelah sekian lama kekeringan. Perekonomian mereka pun kembali pulih.

Dengan adanya kenikmatan yang diberikan Alllah tersebut, justru mereka tidak bersyukur, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT dan kembali melakukan kemaksiatan.

Kaum Bani Israil kembali menyembah Ba’al. Akhirnya kaum Bani Israil pun kembali ditimpa musibah yang lebih berat yaitu gempa bumi yang dahsyat. Mereka pun gelimpangan dan tidak bernyawa lagi.

Nabi Ilyas a.s dan orang-orang beriman selamat dari musibah tersebut karena sudah terlebih dahulu meninggalkan negeri tersebut.

Nabi Ilyas menunjukkan sikap sabar dalam menghadapi umatnya yang pembangkang dan durhaka.

Nabi Ilyas tidak menyerah dan selalu mengajak kebaikan. Sudah sepantasanya sikap teladan ini kita teladani dan menirunya.

Perjalanan Kisah Nabi Ilyas AS yang penuh rintangan dan halangan juga bisa kamu temukan pada buku Nabi Ilyas AS yang ada dibawah ini.

Nabi Ilyas dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Perjalanan Dakwahnya

Dalam tafsir Ibnu Katsir telah diriwayatkan mengenai silsilah keluarga dari Nabi Ilyas. Berawal dari kisah Nabi Harun yang merupakan leluhur dari Nabi Ilyas. Harun diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT pada masa Nabi Musa dan Nabi Harun adalah saudara Nabi Musa.

Apabila dilihat dari silsilah garis keturunannya, Nabi Harun adalah kakak kandung dari Nabi Musa. Dalam Al-Qur’an kisah-kisah Nabi Harun sering disebut dengan kisah Nabi Musa karena ditempatkan pada daerah dan masa yang sama dengan Nabi Musa. Sebelum Harun diangkat menjadi nabi, Nabi Musa memohon kepada Allah SWT untuk mengutus Harun menjadi nabi untuk melawan raja yang sedang berkuasa saat itu yaitu Fir’aun.

Kemudian Harun diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT dan ia memiliki kemampuan dalam berbahasa dan merangkai kata yang dinilai layak untuk mendampingi Nabi Musa untuk menyebarkan ajaran Allah SWT. Pada waktu itu, Nabi Musa dan Nabi Harun sedang menyelamatkan kaumnya dan keluar dari wilayah Mesir dari Fir’aun.

Raja Fir’aun adalah raja yang bersifat tidak demokratis dan bertindak zalim. Fir’aun berpaling dari ajaran Tuhan dan membuat rakyatnya terpecah belah. Pada masa kekuasaan Fir’aun, kelompok Bani Israil menjadi kelompok yang paling tidak disukai oleh Fir’aun.

Pada masa itu Bani Israil sedang mempelajari kitab firman Tuhan yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim. Dalam kitab tersebut telah dijelaskan bahwa akan lahir anak laki-laki keturunan Ibrahim yang akan menghancurkan raja mesir yang sedang berkuasa. Kabar tersebut telah menyebar luas hingga diketahui Fir’aun. Fir’aun pun mengantisipasi dengan memerintahkan kepada pengikutnya agar membunuh setiap anak laki-laki Bani Israil .

Setelah Nabi Musa berhasil mengeluarkan Bani Israil dari Mesir, Nabi Musa mengutus Nabi Harun untuk menjaga umatnya agar tidak tersesat. Nabi Musa kemudian menuju Bukit Sinai untuk berkhalwat dan berpuasa selama 40 hari untuk menerima wahyu selanjutnya dari Tuhan.

Setelah Nabi Musa menjalankan tugasnya untuk menerima wahyu kemudian kembali ke tempat Nabi Harun. Namun Nabi Musa mendapati kaumnya telah disesatkan oleh seorang bernama Samiri yang berpaling dari ajaran Tuhan.

Kemudian Nabi Musa memerintahkan 70 orang terbaik dari kaum tersebut untuk pergi ke bukit Sinai agar bertaubat mewakili seluruh kaumnya yang telah menyimpang dan ditemani Nabi Musa. Setelah sampai, mereka harus bersujud dan memohon ampun kepada Tuhan.

Lalu timbul pertanyaan dari kaum tersebut untuk meminta melihat Tuhan secara langsung, apabila tidak melihat mereka tidak akan menyembah Tuhan. Sebagai jawaban, Tuhan pun menurunkan petir kepada 70 orang tersebut dan merenggut nyawa mereka. Nabi Musa pun akhirnya memohon kepada Tuhan agar kaumnya tersebut dihidupkan kembali dan memohon ampun, akhirnya dihidupkan kembali dan berjanji untuk mentaati perintah yang dibenarkan oleh Tuhan.

Perjuangan para Nabi yang menghadapi kaum Bani Israil setelah Nabi Harun berlanjut kepada keturunannya kepada Nabi Ilyas. Nabi Ilyas yang menurut ahli garis keturunan Nabi Ilyas merupakan keturunan keluarga dari Nabi Harun yang bernama Ibnu Yasin bin Fanhash bin Al-Izar bin Harun.

Dari penggalan QS. Ash-Shaffat 123-132 membuktikan bahwa Ilyas termasuk ke dalam Rasul Allah. Nabi Ilyas diutus di daerah Ba’labak sebelah Barat Damaskus di mana penduduknya yaitu kaum Bani Israil menyembah berhala. Kemudian Nabi Ilyas diutus oleh Allah SWT untuk memerintahkan kepada kaum Bani Israil untuk meninggalkan berhala.

Namun raja dan kaum Bani Israil pada waktu itu menolak ajakan Nabi Ilyas karena mereka lebih percaya kepada berhala dan menantang kepada Tuhan yang disembah oleh Nabi Ilyas yaitu Allah SWT. Kemudian mereka didatangkan bencana sebagai bukti bahwa Tuhan yang disembah Nabi Ilyas itu benar adanya.

Lalu kaum Bani Israil bersekongkol agar dapat mengusir Nabi Ilyas dengan melempari batu dan diancam akan dibunuh. Karena ancaman yang dari kaum Bani Israil , akhirnya Nabi Ilyas terpaksa meninggalkan perkampungan itu dan bersembunyi di gua. Selama berada di dalam gua, Allah SWT memberikan bantuan berupa burung gagak yang membawa makanan untuk dimakan oleh Nabi Ilyas.

Bencana pun melanda kaum Bani Israil di Kota Ba’labak yaitu bencana kekeringan telah merenggut nyawa dari kaum tersebut. Bani Israil meyakini bahwa bencana tersebut ditimpakan karena Nabi Ilyas telah berdakwah di kota tersebut. Bani Israil bersama raja sepakat untuk mencari Nabi Ilyas dan mengusirnya dari kota Ba’labak.

Pada suatu ketika persembunyian Nabi Ilyas diketahui oleh kelompok Bani Israil dan kemudian Nabi Ilyas berpindah tempat kemudian menemukan rumah terpencil kemudian Ilyas memberikan salam dan bertemulah dengan salah satu tuan rumah yang merupakan seorang perempuan.

Kemudian Nabi Ilyas meminta izin untuk bersembunyi. Saat itu ada laki-laki dari anggota keluarga tersebut sedang sakit parah kemudian Nabi Ilyas berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan anggota keluarga tersebut.

Akhirnya anggota keluarga yang sedang sakit tersebut sembuh atas izin Allah SWT dan ternyata anggota yang sakit tersebut adalah Ilyasa yang tidak lama setelah itu diangkat menjadi Nabi setelah belajar bersama Nabi Ilyas kemudian mengikuti ajaran Nabi Ilyas dan ikut berdakwah bersamanya.

Beberapa tahun Nabi Ilyas dan Ilyasa melanjutkan dakwahnya di Ba’labak. Penduduk di daerah tersebut mulai putus asa terhadap bencana yang dialami kota tersebut karena berhala yang disembahnya tidak mampu memberikan kesembuhan penderitaan kaum tersebut. Bani Israil pun berjanji akan mengikuti apa yang diperintahkan Nabi Ilyas.

Akhirnya Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT supaya kaum Bani Israil terlepas dari kesengsaraan. Kaum Bani Israil pun menghancurkan patung-patung yang disembah sebelumnya. Setelah itu kaum Bani Israil diturunkan hujan sehingga sawah dan ladang mereka subur dan mereka kembali hidup damai.

Beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil ingkar kembali dan menyembah berhala lagi. Lalu Nabi Ilyas berdoa kembali kepada Tuhan agar kaum tersebut dibukakan pintu hatinya, namun akhirnya bencana kekeringan melanda kaum Bani Israil dan kemudian Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya dari kampung tersebut. Diriwayatkan bahwa setelah Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya, Nabi Ilyas wafat dengan cara diangkat ke langit oleh Tuhan.

Kisah lainnya mengenai nabi yang tak terhitung jumlahnya dapat kamu temukan juga pada buku Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir yang merupakan seorang ulama besar yang memiliki dedikasi tinggi dalam menjaga kemurnian riwayat dan sumber rujukan yang shahih dalam menuliskan karyanya. sumber data: Gramedia.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More